Pengelolaan emosi merupakan suatu proses merubah pengalaman emosional, ekspresi, reaksi fisiologi, dan situasi yang memunculkan emosi tersebut untuk menghasilkan respon yang sesuai dengan tuntutan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan. Berikut ini adalah aspek pengelolaan emosi menurut Gratz dan Roemer:
Setiap siswa memiliki karakteristik emosi yang berbeda-beda. Bagaimana peserta didik mengelola emosi mereka dapat mempengaruhi proses belajarnya sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya. Apalagi di SMP Al Hikmah Boarding School Batu memiliki siswa yang berasal dari berbagai daerah, sehingga karakteristik siswa sangat bermacam-macam. Oleh karena itu, SMP Al Hikmah Boarding School Batu mengadakan pelatihan kepada siswanya tentang pengelolaan emosi yang di isi oleh Ustadzah Ani Christina, S.Psi yang merupakan seorang praktisi pendidikan anak dan keluarga.
Pengelolaan emosi siswa ini sangatlah penting terutama dalam membangun hubungan yang positif dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Selain itu, agar peserta didik dapat mengendalikan perilaku yang menyimpang dan meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah. Peserta didik yang tidak mampu mengendalikan emosi akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuannya untuk memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga akan menyebabkan peserta didik tersebut menjadi siswa yang nakal dan sulit diatur. Peserta didik yang memiliki pengelolaan emosi yang baik cenderung memiliki kemampuan untuk berkompromi dengan berbagai situasi, suka menolong, dan memiliki moral dan kata hati yang baik, mampu bekerja sama, empati, dan tanggung jawab untuk berjuang mencapai keberhasilan baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan.